Indomorning.com (Jakarta) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atau BCA berhasil mencatat pertumbuhan yang mengesankan pada semester pertama tahun 2023. Laba bersih perusahaan meningkat sebesar 34% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp24,2 triliun dibandingkan dengan Rp18,0 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini dapat dilihat dari berbagai faktor yang mendukung kinerja keuangan BCA. Salah satunya adalah peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sekitar 24,6%, mencapai Rp37,1 triliun dari Rp29,8 triliun pada periode Januari-Juni 2022. Selain itu, laba BCA juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan selain bunga sebesar 9,4% yoy, mencapai Rp12,2 triliun dari Rp11,1 triliun pada Juni 2022. Peningkatan ini terutama disumbangkan oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 5,4% yoy.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengungkapkan bahwa pada semester pertama 2023, BCA berhasil mencatat pertumbuhan total kredit sebesar 9,0% yoy menjadi Rp735,9 triliun dari Rp675,4 triliun. Pertumbuhan kredit ini terjadi di berbagai segmen, termasuk kredit untuk bisnis maupun konsumsi.
Kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, didorong oleh hasil pelaksanaan BCA Expoversary 2023 yang ditutup pada akhir April lalu. Selain itu, permintaan kredit yang kuat dari sektor UMKM juga berkontribusi pada pertumbuhan kredit konsumer. BCA juga telah berkontribusi dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyalurkan pembiayaan konsumsi untuk kendaraan bermotor listrik sebesar Rp751 miliar pada Juni 2023, mengalami pertumbuhan 44 kali lipat secara yoy.
Selain itu, BCA juga mencatat perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit direstrukturisasi yang kembali ke pembayaran normal menyusul pemulihan bisnis debitur. Rasio loan at risk (LAR) menurun menjadi 8,7% pada semester I 2023 dari 12,3% di tahun sebelumnya, sementara rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat sebesar 1,9%, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.
Dukungan dari nasabah dan pertumbuhan transaksi perbankan yang signifikan juga berdampak pada kinerja keuangan BCA. Total volume transaksi BCA naik 27% yoy menjadi 14,3 miliar transaksi pada semester I 2023, didukung oleh inovasi di ekosistem multi-channels serta peningkatan basis nasabah.
Dengan pencapaian positif ini, BCA berhasil mencatat rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity) sebesar 24,2% dan rasio pengembalian terhadap aset (return on asset) sebesar 3,7% pada semester I 2023. Selain itu, cost to income ratio (CIR) juga menunjukkan penurunan menjadi 32,9% dari 34,3% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini menegaskan posisi BCA sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan kinerja keuangan yang solid dan layanan yang inovatif. Dalam menghadapi tantangan dinamika perekonomian global, BCA berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan multiplier effect dan stabilitas bagi perekonomian nasional.
-
Editor : Rudy Hemansyah