Lo Kheng Hong, adalah seorang investor saham terkemuka di tanah air, telah
mengungkapkan rahasia di balik kesuksesannya dalam memilih saham yang
berpotensi menghasilkan cuan. Dalam sebuah siaran langsung di Instagram
@bca_sekuritas, LKH membeberkan prinsip utamanya sebelum membeli saham, yaitu
berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Ia mengutamakan aspek tata kelola
perusahaan, potensi laba yang dapat diperoleh para investor, dan prospek dari
sektor saham tersebut.
Menariknya, Pak Lo, atau Lo Kheng Hong atau singkatan (LKH) tidak memasukkan faktor ekonomi, sosial, atau politik dalam pertimbangannya saat membeli saham. Bahkan, prinsip ini akan tetap ia pegang ketika sektor saham diperkirakan mengalami kenaikan menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Bagi LKH, kinerja perusahaan dan valuasi merupakan hal yang sangat penting dan tak tergantikan.
Bertemu dengan Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaadmadja dalam acara tersebut, LKH mengungkapkan bahwa ia lebih suka membeli saham secara perlahan-lahan dari waktu ke waktu. Pendekatan ini bertujuan agar dirinya tidak membayar harga saham yang terlalu mahal. Proses pembelian saham bisa memakan waktu berbulan-bulan sesuai dengan prinsip yang ia anut.
Contoh yang diungkapkan oleh LKH adalah ketika ia ingin mendapatkan harga saham seperti harga "bajaj," yang tentu saja mengacu pada harga saham yang relatif murah. Dalam situasi tersebut, ia akan membeli dalam jumlah besar tetapi melakukannya secara bertahap untuk mengamankan harga yang terbaik.
Pencapaian LKH sebagai investor saham tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia tercatat sebagai pemegang saham dari emiten-emiten ternama yang beroperasi di sektor perbankan, perkebunan, properti, media group, hingga perusahaan ban. Beberapa saham yang menjadi koleksi LKH meliputi PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Intiland Development Tbk. (DILD), PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT).
Pilihan saham-saham tersebut telah membawa hasil positif bagi LKH. Hingga akhir semester I/2023, kinerja keuangan dari sejumlah emiten andalannya berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang mengesankan. Contohnya adalah PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 6.342,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp649,64 miliar. Peningkatan laba ini terjadi seiring dengan melonjaknya pendapatan perseroan sebesar 95,43 persen menjadi Rp1,39 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam perjalanan panjangnya sebagai seorang investor, Lo Kheng Hong telah membuktikan bahwa fokus pada kinerja keuangan dan valuasi perusahaan adalah kunci dalam memilih saham yang berpotensi menghasilkan cuan. Prinsipnya yang kokoh dan sikapnya yang cermat dalam mengamati pasar telah membawanya menuai kesuksesan. Bagi para calon investor, belajar dari pengalaman LKH bisa menjadi inspirasi dan panduan untuk meraih keberhasilan dalam dunia investasi saham.
-
Editor : Diana Sari