Indomorning.com (Jakarta) – Saham Sea Ltd, Perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara, mengalami
penurunan yang sangat drastis sebesar 29% setelah mengumumkan kinerjanya pada
kuartal II-2023. Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Rabu (16/8/2023),
penurunan saham harian ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan
setelah melaporkan pendapatan yang tidak sesuai dengan perkiraan analis.
Sentimen penjualan saham semakin memburuk ketika CEO Sea, Forrest Li,
mengumumkan rencana perusahaan untuk meningkatkan investasi di dalam sektor yang
kompetitif. Keputusan ini berpotensi berdampak pada catatan kerugian yang
signifikan bagi perusahaan. Namun, para investor tidak memberikan respons
positif terhadap rencana ini. Dampaknya dapat dilihat dari penurunan nilai
pasar perusahaan sebesar hampir USD10 miliar atau sekitar Rp150 Triliun. Selain
itu, penjualan saham juga menggerus USD1 miliar atau sekitar Rp15 Triliun dari
kekayaan bersih Forrest Li, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.
Forrest Li sebelumnya pernah menjadi orang terkaya di Singapura dengan
kekayaan mencapai USD20 miliar. Namun, akibat peristiwa ini, kekayaannya kini
menurun drastis menjadi hanya sekitar USD2,9 miliar.
Perhatian pun tertuju pada pertanyaan apakah langkah ini akan membantu
Sea mengatasi persaingan sengit dari pesaing seperti Lazada yang dimiliki oleh
Alibaba Group Holding Ltd., serta pendatang baru seperti TikTok yang dimiliki
oleh ByteDance Ltd.
Menanggapi situasi ini, analis Citigroup, Alicia Yap, mengungkapkan,
"Efektivitas rencana investasi ini masih diragukan." Ia menurunkan
peringkat saham Sea dari beli menjadi netral. Pada kuartal kedua, pendapatan
Sea hanya naik 5,2% menjadi USD3,1 miliar, yang di bawah perkiraan analis
sebesar USD3,2 miliar.
Meskipun bisnis e-commerce Shopee, yang merupakan bagian dari Sea Ltd.,
mencatat peningkatan penjualan sebesar 21%, namun pertumbuhan ini terbilang
lambat dalam catatan sejarah perusahaan.
Sementara itu, Alibaba berhasil meningkatkan bisnis perdagangan
internasionalnya sebesar 41% pada kuartal yang sama. Selain itu, GoTo, induk
dari Tokopedia, pada hari Selasa melaporkan pendapatan bersih yang hampir dua
kali lipat pada periode April-Juni.
Tinjauan atas kondisi ini
menunjukkan tantangan yang dihadapi Sea Ltd. dalam mempertahankan posisinya di
tengah persaingan yang ketat di industri internet dan e-commerce regional.
Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang arah strategi perusahaan dalam
menghadapi pesaing dan merespons perubahan pasar yang dinamis.
-
Editor : Chandra Tan