Iklan

terkini

Saham Sea Ltd Boncos 29%, Bos Shopee Rugi Rp. 15 Triliun

Indo Morning Media Corp
Jumat, 18 Agustus 2023, 1:26:00 AM WIB Last Updated 2023-09-11T07:10:05Z

 

Indomorning.com (Jakarta) –  Saham Sea Ltd, Perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara, mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 29% setelah mengumumkan kinerjanya pada kuartal II-2023. Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Rabu (16/8/2023), penurunan saham harian ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan setelah melaporkan pendapatan yang tidak sesuai dengan perkiraan analis.

Sentimen penjualan saham semakin memburuk ketika CEO Sea, Forrest Li, mengumumkan rencana perusahaan untuk meningkatkan investasi di dalam sektor yang kompetitif. Keputusan ini berpotensi berdampak pada catatan kerugian yang signifikan bagi perusahaan. Namun, para investor tidak memberikan respons positif terhadap rencana ini. Dampaknya dapat dilihat dari penurunan nilai pasar perusahaan sebesar hampir USD10 miliar atau sekitar Rp150 Triliun. Selain itu, penjualan saham juga menggerus USD1 miliar atau sekitar Rp15 Triliun dari kekayaan bersih Forrest Li, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.

Forrest Li sebelumnya pernah menjadi orang terkaya di Singapura dengan kekayaan mencapai USD20 miliar. Namun, akibat peristiwa ini, kekayaannya kini menurun drastis menjadi hanya sekitar USD2,9 miliar.

Perhatian pun tertuju pada pertanyaan apakah langkah ini akan membantu Sea mengatasi persaingan sengit dari pesaing seperti Lazada yang dimiliki oleh Alibaba Group Holding Ltd., serta pendatang baru seperti TikTok yang dimiliki oleh ByteDance Ltd.

Menanggapi situasi ini, analis Citigroup, Alicia Yap, mengungkapkan, "Efektivitas rencana investasi ini masih diragukan." Ia menurunkan peringkat saham Sea dari beli menjadi netral. Pada kuartal kedua, pendapatan Sea hanya naik 5,2% menjadi USD3,1 miliar, yang di bawah perkiraan analis sebesar USD3,2 miliar.

Meskipun bisnis e-commerce Shopee, yang merupakan bagian dari Sea Ltd., mencatat peningkatan penjualan sebesar 21%, namun pertumbuhan ini terbilang lambat dalam catatan sejarah perusahaan.

Sementara itu, Alibaba berhasil meningkatkan bisnis perdagangan internasionalnya sebesar 41% pada kuartal yang sama. Selain itu, GoTo, induk dari Tokopedia, pada hari Selasa melaporkan pendapatan bersih yang hampir dua kali lipat pada periode April-Juni.

Tinjauan atas kondisi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Sea Ltd. dalam mempertahankan posisinya di tengah persaingan yang ketat di industri internet dan e-commerce regional. Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang arah strategi perusahaan dalam menghadapi pesaing dan merespons perubahan pasar yang dinamis.



-
Editor : Chandra Tan

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Saham Sea Ltd Boncos 29%, Bos Shopee Rugi Rp. 15 Triliun

Terkini