Sobat indomorning kamu sadar ga sih? Saat ini kita sedang mengalami Musim panas loh. Namun, dengan datangnya musim panas, ada beberapa hal
yang perlu kita perhatikan nihh. Kita harus waspada terhadap nyamuk Aedes
aegypti yang patut kita hindari yaa.
Baru-baru
ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengkhawatirkan. Dalam
periode Januari hingga Mei 2023, tercatat lebih dari 35.694 kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) di seluruh Indonesia. Provinsi Jawa Barat menduduki
peringkat tertinggi loh dalam hal jumlah kasus, diikuti oleh Bali, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur.
Namun,
yang lebih mengkhawatirkan lagi sob, ada fakta bahwa kita sedang menghadapi
fenomena El Nino dari bulan Mei hingga Juli 2023. Fenomena ini bisa
mengakibatkan kenaikan suhu panas yang signifikan, kekeringan yang meluas, dan
fluktuasi curah hujan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia loh.
Musim
panas juga menjadi masa di mana nyamuk Aedes aegypti aktif bertelur dengan
gencar dimana-mana. Suhu yang hangat mempercepat siklus hidup nyamuk, yang pada
akhirnya dapat menghasilkan lebih banyak telur yang menetas. Ini berpotensi
meningkatkan jumlah kasus demam berdarah yang sangat signifikan.
Menurut
Imran Prambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes,
peningkatan suhu yang terkait dengan El Nino dapat membuat nyamuk lebih agresif
dalam menggigit manusia. Frekuensi gigitan nyamuk dapat meningkat hingga 3-5
kali lipat saat suhu naik.
Perlu
kita ketahui sob! Ada dua perbedaan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
influenza biasa.
Meskipun gejalanya bisa mirip, DBD dapat berujung pada kematian jika kita tidak
atasi dengan serius. Banyak yang tidak menyadari gejala awal DBD dan
menganggapnya hanya sebagai flu biasa. Perbedaan dasar antara keduanya adalah
ketika demam tinggi tidak kunjung mereda setelah tiga hari, penting untuk
segera melakukan tes darah pada hari keempat. Selain itu, jika demam
naik-turun, hal ini juga patut diwaspadai. Gejala lainnya termasuk nyeri otot,
sendi, dan tulang, disertai mual, sakit kepala, dan muntah. Bintik merah yang
tidak memudar saat ditekan, mimisan, serta pendarahan ringan pada gusi juga
bisa menjadi pertanda kita mengalami DBD.
Agar
terhindar dari ancaman DBD, ada beberapa langkah pencegahan yang perlu diambil.
Terapkan prinsip 3M Plus yang dianjurkan pemerintah, yaitu menguras dan
membersihkan tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat
tersebut, serta mendaur ulang barang-barang bekas. Selain itu, jangan lupa untuk
menggunakan obat nyamuk, seperti obat semprot, untuk melengkapi langkah-langkah
pencegahan DBD.
Di pasaran, Banyak sekali berbagai jenis obat nyamuk yang efektif dan praktis untuk
digunakan. Seperti Obat semprot, seperti yang dikemas dengan botol aluminium
aerosol, merupakan pilihan populer di Indonesia karena keefektifannya dalam
membunuh nyamuk secara instan.
Dalam
menjalani musim panas ini, tetaplah waspada terhadap ancaman DBD dan sinaran
matahari yang berlebihan. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita
dapat menikmati musim panas dengan aman dan nyaman ya sob!.
Semoga dapat
membantu!
-
Editor : Karina Novita