Indomorning.com (Jakarta) - Hai sobat Indomorning! sobat bisa loh mengurangi risiko banjir dirumah, yuk simak artikel dibawah ini.
Banjir merupakan bencana alam yang seringkali mengancam keamanan dan kenyamanan hidup kita. Namun, siapa sangka, Konsep biopori, yang telah digunakan selama bertahun-tahun dapat mengurangi risiko banjir di rumah kamu loh.
Biopori, yang secara harfiah berarti "lubang
hayati" adalah hasil dari aktivitas organisme seperti cacing tanah, rayap,
dan lainnya yang hidup di tanah. Lubang-lubang kecil ini bertindak sebagai
pintu masuk bagi air hujan untuk meresap ke dalam tanah. Dapat dikatakan,
biopori adalah cara alamiah untuk menjaga daya serap tanah yang optimal.
Sobat pun
dapat dengan mudah menerapkannya sendiri di halaman rumah.
Caranya, cukup mudah sob! Buat lubang berdiameter sekitar 10 cm hingga 15 cm,
dengan kedalaman sekitar 100 cm hingga 120 cm, namun pastikan tidak melampaui
permukaan air tanah ya.
Cara Mudah
Membuat Sumur Biopori
Alat dan
bahan yang perlu sobat perlukan: bor biopori atau bor tanah, pipa PVC dengan
penutup yang sudah dilubangi di bagian pinggirannya, air, dan kawat (Ini opsional
ya jika tidak menggunakan penutup yang dilubangi).
Langkah-langkah pembuatannya:
- Tentukan lokasi tanah untuk lubang biopori.
- Siram tanah agar lebih lunak, lalu lubangi dengan bor biopori secara tegak lurus, buat lubang sekitar 1 meter dalamnya dengan diameter 10 cm hingga 30 cm.
- Lapisi lubang dengan pipa PVC seukuran diameter lubang yang telah disiapkan.
- Isi lubang dengan sampah organik seperti kulit buah, sisa potongan sayur, sisa lauk basi, kue atau roti basi, sisa nasi basi, rumput liar, karton, potongan kertas, atau tanah.
- Tutup lubang dengan kawat besi atau tutup pipa PVC yang sudah dilubangi.
- Diamkan sampah selama 3-4 bulan di dalam biopori.
- Nah setelah itu, biopori siap dipanen dan digunakan
untuk menyuburkan tanaman sobat.
Manfaat :
Manfaatnya tak hanya berhenti pada pengendalian banjir. Sumur biopori juga
dapat membantu dalam memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi genangan air,
yang dapat mengancam pondasi bangunan dan mengundang nyamuk yang membawa
penyakit.
Dengan
menerapkan konsep sederhana ini, Sobat tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan
lingkungan tetapi juga meningkatkan ketahanan rumah Sobat terhadap banjir dan
masalah lingkungan lainnya. Mari bergandengan tangan dalam menyebarkan
kesadaran akan manfaat biopori, sehingga kita sama-sama dapat menciptakan
lingkungan yang lebih aman, sehat, dan lestari. Mulai hari ini, ciptakan sumur
biopori di rumah Sobat yaa dan saksikan perubahan positif yang membawa dampak
besar bagi kita semua.
- Perawatan Rutin dengan Sampah Biopori
Pastikan Sobat secara rutin mengisi lubang biopori dengan sampah biopori setiap lima hari sekali, dan pastikan lubang selalu terisi penuh. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan di dalam biopori dan memastikan proses dekomposisi berjalan dengan baik. - Sabar Menanti Hasil Kompos yang Berkualitas.
Kualitas kompos yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di dalam lubang biopori sangatlah bernilai. Biarkan sampah yang sudah terisi penuh di dalam lubang selama 3-4 bulan hingga berubah menjadi kompos yang kaya akan nutrisi. Dengan kesabaran, Sobat akan mendapatkan hasil yang bernilai tinggi untuk menyuburkan tanaman di sekitar Sobat. - Angkat dan Ganti Kompos dengan Tepat
Setelah 3-4 bulan menanti, saatnya untuk memanen kompos yang sudah matang. Angkat dan gunakan kompos tersebut untuk menyuburkan tanah dengan baik. Setelah itu, jangan lupa untuk mengisi kembali lubang biopori dengan sampah organik yang baru. Proses ini akan memastikan bahwa lubang biopori selalu siap menerima sampah dan berfungsi dengan optimal.
Dengan mengikuti tips menarik ini, Sobat dapat memastikan lubang biopori tetap bersih, efisien, dan berfungsi dengan maksimal. Mari kita lanjutkan dukungan kita terhadap lingkungan dengan merawat lubang biopori secara tepat dan berkelanjutan. Satu lubang biopori dapat berarti banyak untuk kesehatan lingkungan dan keberlanjutan masa depan kita.
-
Editor : Tania Tan